Sinopsis Novel dan Film Wiro Sableng Maut Bernyanyi di Pajajaran

Sinopsis Novel dan Film Wiro Sableng Maut Bernyanyi di Pajajaran


A. Ringkasan Cerita
Untuk meladeni tantangan Bergolawungu, Pendekar 212 mencari keberadaan goa Sanggreng. Di tengah perjalanan, Wiro bertemu untuk pertama kalinya dengan Dewa Tuak dan Anggini. Dalam pertemuan itu, Dewa tuak mengungkapkan niatnya untuk menjidohkan Wiro dengan Muridnya yaitu Anggini. Dengan halus Wiro menolak dan melanjutkan perjalanan. Akan tetapi Anggini mengikutinya secara diam-diam sampai di goa Sanggreng.


Setelah Wiro berhasil membasmi semua anggota komplotan Perguruan Goa SAnggreng termasuk ketuanya yaitu guru dari Bergolawungu, Wiro melanjutkan perjalanannya untuk melaksanakan misi utamanya yaitu mencari Mahesa Birawa. Dalam perjalanan wiro memergoki Anggini yang membuntutinya. Dalam pertemuan itu, keduanya sempat memadu kasih.


Akhirnya Wiro berhasil menemukan jejak Mahesa Birawa di satu perkemahan komplotan pemberontak terhadap kerajaan Pajajaran. Dalam pertemuan itu wiro melontarkan tantangannya dan menunggu mahesa birawa di pekuburan jatiwalu. Namun mahesa birawa tidak mengindahkan tantangannya. Mahesa birawa lebih memilih berangkat melakukan penyerangan bersama rombongan pemberontak. Wiro pun kemudian ikut terjun dalam pertempuran antara rombongan pemberontak dengan rombongan prajurit pajajaran. Dalam pertarungan itulah wiro berhasil mencincang tewas mahesa birawa dengan kapak saktinya.

B. Deskripsi Tokoh Serta Ilmu Kesaktian Dan Senjata Yang Dikeluarkannya

1. Suronyali
Seperti yang sudah dijelaskan dalam episode pertama bahwa Suronyali atau yang dikenal dengan nama Mahesa Birawa pernah diambil menjadi murid oleh Sinto Gendeng sejak umur dua tahun. Setelah turun gunung dia menjadi orang jahat. Kejahatan terbesarnya adalah dia bergabung dengan komplotan pemberontak yang akan merongrong kerajaan Pajajaran. Ilmu dan kesaktian yang dikeluarkannya pada episode ini adalah:

- Pukulan Seribu Badai
- Pukulan Kelabang Hijau

2. Wirku Alit
Wirku Alit adalah anak selir raja pajajaran sebelum raja Kamandaka . Karna merasa lebih punya hak dari Kamandaka, maka dia berkomplot dengan Mahesa Birawa untuk mengguling kekuasaan raja Kamandaka. Dia tewas oleh raja Kamandaka saat melakukan serangan pemberontakan.


3. Bladrawikuyana berjuluk Angin Topan Dari Barat
Bladrawikuyana alias Angin Topan dari Barat adalah guru dari Bergolawungu. Kaki dan tangan kanannya buntung dan diganti dengan kayu. Senjata andalannya adalah tongkat biru dari besi murni.  Ilmu andalanya yaitu dapat merubah diri menjadi berkepala enam dan dari semua mata memancar sinar hijau. Tokoh ini memanggil Wiro dengan Bocah 212 sebagai panggilan merendahkan. Dia tewas dihantam  dengan kapak 212 oleh Wiro Sableng di kediamannya sendiri di halaman Goa Sanggreng. Jurus dan kesaktian serta senjata yang dikeluarkannya pada episode ini adalah:

- Tongkat biru dari besi murni
Senjata ini mengeluarkan angin sedahsyat topan. Kedahsyatan tongkat ini sempat  membuyarkan beberapa pukulan sakti yang dikeluarkan oleh Wiro.

- Jurus Enam Tongkat Merenggut Nyawa
- Jurus Lingkaran Pasang Surut
Kedua jurus di atas adalah jurus keroyokan. Jurus-jurus inilah yang dikeluarkan oleh para murid perguruan Goa Sanggreng saat Mendesak Wiro


4. Dewa Tuak
Dewa Tuak adalah salah satu dedengkot persilatan golongan putih. Usianya sekitar 80 tahun. Janggutnya putih panjang sedada. Dia selalu membawa dua bumbung tuak yang dia beri nama tuak kayangan. Senjata andalannya adalah seutas benang sutra halus. Selain benang sutra halus, Dewa Tuak juga pernah menggunakan seutas tali rotan. Namun di episode-episode selanjautnya, tali rotan ini tidak pernah diceritakan kembali. Jurus dan kesaktian serta senjata yang dikeluarkannya pada episode ini adalah:

- Benang sutra halus
Di awal kemunculannya, kekuatan dari benang sakti ini belum begitu sempurna. Dengan mudah Wiro memutus benang itu saat Dewa Tuak melilit tubuhnya yang hendak pergi karena menolak dijodohkan dengan Anggini.


5. Anggini
Anggini adalah murid dewa tuak. Pakaiannya ringkas dan berpita ungu. Wajahnya bujur telur dengan kulit kuning halus. Senjatanya berupa selendang ungu dan paku perak beracun. Dia adalah wanita kedua yang bermesraan dengan wiro semenjak Wiro turun gunung. Wiro menorehkan angka 212 di ujung selendangnya. Jurus dan kesaktian serta senjata yang dikeluarkannya pada episode ini adalah:

- Selendang ungu
- Paku perak

6. Wiro Sableng
Jurus dan kesaktian serta senjata yang dikeluarkannya pada episode ini adalah:

- Pukulan Telapak 212
Pukulan ini dilepaskan oleh Wiro dengan pukulan jarak jauh untuk menghantam tali rotan yang dilemparkan oleh dewa tuak untuk menangkapnya, pukulan ini terus menghantam roboh pohon raksasa dan meninggalkan angka 212 di batangnya yang masih tersisa

- Pukulan Angin Puyuh
Pukulan ini dilepaskannya untuk menghantam buyar angin dahsyat yang keluar dari sabetan tongkat baladrawikuyana.

- Jurus Belut Menyusup Tanah
Dikeluarkan oleh Wiro untuk meloloskan diri dari jurus-jurus keroyokan para murid Perguruan Goa Sanggreng.

- Pukulan Kunyuk Melempar Buah
Dikeluarkan saat bertarung dengan Bladrawikuyana di Goa Sanggreng.

- Jurus Orang Gila Mengebut Lalat
Dikeluarkan saat bertarung dengan Bladrawikuyana di Goa Sanggreng jurus ini juga dikeluarkan saat bertarung dengan Mahesa Birawa waktu pemberotakan berlangsung

- Pukulan Sinar Matahari
Pukulan ini dikeluarkan dua kali, yaitu saat melawan Bladrawikuyana. Namun pukulan andalannya ini ternyata mampu dihindari oleh Bladrawikuyana. Yang kedua saat melawan Mahesa Birawa. Pukulan ini berhasil mendorong balik pukulan Kelabang Hijau milik Mahasa waktu terjadi pemberontakan

- Pukulan Benteng Topan Melanda Samudra
Pukulan ini membendung kedahsyatan siuran angi dari tongkat biru Bladrawikuyana. Pukulan ini juga dikeluarkan saat melawan pukulan Seribu Badai yang dilepaskan oleh Mahesa Birawa waktu terjadi pertarungan di perkemahan pemberontak

- Kapak Maut Naga Geni 212
Senjata ini berhasil membabat putus ujung tongkat biru dari baja murni milik Bladrawikuyana. Kapak ini juga ahirnya berhasil membelah kepala sampai dada Bladrawikuyana hingga tewas. Suara seruling dari tiupan kapak ini digunakan oleh Wiro untuk mengacaukan konsentrasi para perajurit pemberontak. Kapak ini juga berhasil membabat tewas puluhan perajurit dan beberapa pimpinan pemberontak serta mencincang tewas tubuh Mahesa Birawa saat terjadi pemberontakan

- Bintang 212
Senjata ini dipakai oleh Wiro untuk menghantam patah toya Wirku Alit yang hendak mencelakai kaki Raja Pajajaran saat pemberontakan berlangsung

Itulah sinopsis dari novel dan film Wiro Sableng yang berjudul Maut Bernyanyi di Pajajaran.

Tonton filmnya DISINI.


Tidak ada komentar

Gambar tema oleh andynwt. Diberdayakan oleh Blogger.